Roda dan Hidup
Siapa yang tak kenal Nagita Slavina. Orang-orang biasa memanggilnya Gigi atau mama Gigi. Seorang artis yang saya kenal karena sering muncul di FTV (Film Televisi) pada waktu itu. Sekarang namanya makin kondang apalagi setelah menikah dengan Raffi Ahmad dan memiliki dua putra yang gemoy dan ganteng.
Hampir semua orang tahu kehidupan keluarga Nagita Slavina. Melalui Rans Entertainment channel Youtubenya, Raffi dan Gigi membagikan hampir semua momen termasuk keseharian mereka dan kedua anaknya. Jadi wajarlah kalau kita jadi tahu apa outfit yang dipakai, menu sarapan mereka sampai warna gorden rumahnya.
Sebuah Circle Pertemanan
Latar belakang ide tulisan ini berawal dari sebuah video Tiktok yang menyajikan konten teman-teman mbak Gigi. “Circlenya ampuh-ampuh ya,” kata seorang kawan. “Mulai dari anak seorang menteri sampai pengusaha sukses. Bagaimana tidak, Gigi yang konon sudah tajir mlintir sejak lahir wajar kan bila punya pertemanan yang ampuh itu.” sambungnya.
Saya jadi inget kata-kata mbak Anggun dalam sebuah interview, kita harus memilih teman karena teman itu adalah refleksi kita, cirle pertemanan itu harus memilih circle yang baik. Saya sependapat dengan mbak Anggun.
Ya benar relasi pertemanan ini sangat tricky, kita mungkin bisa jadi bebas berteman dengan siapa saja, kita mungkin bisa bertahan jika berteman dengan teman yang nakal. Di sisi lain sebagian dari kita mungkin akan ikut terbawa kenakalan mereka. Iya tho.
Mbak Gigi pun saya rasa juga memilih teman, dia bebas memilih berteman dengan siapa pun. Tapi pada akhirnya circle pertemanan akan terbentuk dengan sendirinya, semacam seleksi alam ya. Ketidakcocokan itu berupa-rupa alasan dan yang bertahan pada akhirnya karena satu alasan yaitu pilihan.
Bukankan kita bisa langsung paham hanya dengan melihat circle pertemanan Gigi. Singkatnya jika ingin sukses bertemanlah dengan orang sukses, jika ingin jadi pengusaha kamu harus masuk ke lingkaran pengusaha-pengusaha. Singkatnya circle pertemanan kita dulu dan sekarang boleh jadi bisa mempengaruhi kehidupan kita di masa kini dan masa depan.
Menilik sebentar ke masa lalu, awal mula memasuki kerja saya memilih dunia pariwisata bekerja sebagai guide dan marketing di sebuah travel agent. Otomatis saya dikelilingi dengan orang-orang suka travelling baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Circle pertemanan inilah yang menggerakkan diri saya untuk banyak melakukan traveling meskipun saya sudah tidak bekerja di bidang pariwisata.
Saat masih aktif bekerja sebagai karyawan di kantor lembaga keuangan saya mengikuti banyak kegiatan di luar jam kantor misalnya kursus bahasa asing, bergabung di komunitas sejarah dan belajar menulis blog sehingga circle pertemanan saya makin luas. Saat memutuskan untuk berhenti bekerja beberapa tahun silam, akhirnya saya menemukan teman-teman yang memiliki passion yang sama yaitu menulis dan suka traveling.
Rasanya senang dan nyaman bisa berada di lingkungan atau dikeliingi orang-orang yang bisa bertukar pikiran dan mengembangkan diri. Ya mungkin jika dibandingkan dengan circlenya mbak Gigi sih kalah ampuh sih, tapi lingkungan inilah yang membuat saya merasa merasa lebih hidup dalam menjalani kehidupan.
Cerita tentang Roda
Dari video Tiktok tadi saya dan dua orang teman langsung terlibat sebuah diskusi serius tentang yang namanya kehidupan dan ndiilalahnya kok ya pas dengan tema 1 Minggu 1 Cerita Minggu ini. langsung deh dieksekusi jadi tulisan aja sekaligus kesempatan utuk curhat sambil refleksi diri.
Lanjut lagi, jadi gini ada satu celotehan yang sering terdengar yang lagi-lagi melibatkan keluarga Gigi. Katanya roda kehidupan itu berputar kadang di atas kadang di bawah. Lha tapi kenapa rodanya Rafatar macet da nada di atas terus. Ah netijen bisa aja kan ya? Jokes yang sangat receh tetapi punya makna yang dalam.
Memang saat melihat roda orang lain kita kadang lupa ya dengan roda kita sendiri. Ya karena memang lebih mudah melihat saat roda itu ada di atas, padahal jika kita ingin bergerak ke suatu tempat kita harus berani menggerakkan roda itu.
Pasti ada cerita-cerita ketika Gigi dan mamanya merasa terpuruk dan sedih, hanya saja mereka tidak menceritakannya atau kita yang tidak tahu. Saya sih yakin posisi yang mereka capai sekarang ada ceritanya meski tidak yang manis-manis.
Belajar menggerakkan roda, meski kayaknya kok berat dan jalannya seret. Nggak papa. Meskipun hanya bergeser bukan melaju kencang. Saya juga ingin menggerakkan roda ini karena saya punya tujuan dan meyakini akan sampai ke tujuan itu. Siapa tahu roda yang bergerak akan membawa kita atas.
Penutup
Circle pertemanan dan roda kehidupan memiliki benang merah yang sama tentang kehidupan. Walaupun circle pertemanan saya tidak se-WOW Nagita Slavina atau roda kita tidak berada di atas, yang paling penting adalah menjalani hidup penuh rasa syukur.
Semuanya berputar dan kitalah yang menentukan perputaran itu dengan dikelilingi orang-orang baik dan tetap berusaha untuk semampu kita menggerakkan roda itu. Kita tidak tahu kapan roda itu akan melaju cepat dan sampai ke tujuan.
Sirkel pertemanan kita apa yaaa temanya hahaha
BalasHapus