Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyambangi Museum Manusia Purba Sangiran Sragen

museum manusia purba sangiran sragen

Berkunjung ke museum sering kali terdengar membosankan ya. Terbayang museum yang sepi, gelap, berdebu, pengap dan koleksi-koleksi barang-barang kuno yang usang. Untungnya suasana museum seperti itu tidak dirasakan di Museum Manusia Purba Sangiran. 

Begitu sampai di Museum Sangiran kita langsung disambut dengan gerbang ikonik berupa gading gajah raksasa. Lingkungan museum juga teduh dengan adanya pohon-pohon besar seperti beringin. Bangunan gedungnya sangat artistik dan menarik untuk dijadikan latar foto. 

Setiap ruang koleksi museum terdapat pendingin ruangan sehingga nyaman berlama-lama di dalam museum. Benda-benda koleksi museum juga dirawat dengan baik. Beberapa informasi koleksi disampaikan atraktif secara digital.   

Kondisi museum pada saat hari libur cukup ramai pengunjung. Di titik drop off, tidak jauh dari gerbang Museum Sangiran, shuttle yang mengangkut penumpang sibuk hilir mudik menurunkan penumpang dari Terminal Sangiran menuju museum.

Sejak dibuka kembali setelah pandemi, museum ini mampu menarik pengunjung. Dilansir dari kemendikbud.go.id data pengunjung mengalami peningkatan, pada bulan Maret 2023 tercatat ada 7.714 pengunjung yang didominasi generasi muda/pelajar. 

Perlu diketahui, Museum Manusia Purba Sangiran merupakan museum arkeologi yang menjadi bagian dari kawasan Situs Sangiran berada di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, harga tiket masuk museum Sangiran Rp15.000 untuk wisatawan domestik dan Rp30.000 untuk wisatawan mancanegara. 

Sangat terjangkau bagi kalian yang hendak berlibur ke Sangiran bersama seluruh keluarga. Selain itu, transportasi umum menuju Museum Manusia Purba Sangiran mudah dan murah. Tarif bus Trans Jateng dari Terminal Tirtonadi Solo hanya Rp4.000.  

Sesuai dengan namanya di museum Manusia Purba kita bisa menelisik kehidupan manusia jaman pra sejarah. Terdapat 3 ruang pamer yang merekam jejak peradaban di Sangiran yaitu Ruang Pamer 1 “Kekayaan Sangiran”, Ruang Pamer 2 “Langkah-langkah Kemanusiaan”, dan Ruang Pamer 3 “Masa Keemasan Homo erectus 500.000 Tahun yang Lalu”.

Museum ini menyimpan lebih dari 13.000 fosil yang mencakup berbagai kategori, seperti fosil manusia purba, hewan purba, tumbuhan, serta artefak budaya. Salah satu koleksi paling ikonik adalah fosil Homo erectus, yang diperkirakan hidup sekitar 1,5 juta tahun lalu. Fosil ini membuktikan bahwa Sangiran adalah salah satu situs penting dalam evolusi manusia.

Halaman depan Museum Manusia Purba Sangiran Sragen Klaster Krikilan

Keberadaan situs purbakala ini berperan penting dalam sejarah manusia, khususnya di Asia Tenggara dan menjadi sorotan dunia arkeologi karena berbagai penemuan fosil manusia purba yang terbilang lengkap. 

Pendirian museum ini bertujuan untuk melestarikan dan memamerkan berbagai temuan prasejarah dari Situs Sangiran. Diresmikan pada tahun 1988, Museum Manusia Purba Sangiran kini menjadi pusat penelitian dan edukasi mengenai evolusi manusia serta kehidupan purba di Nusantara.

Selain fosil manusia, museum ini juga memamerkan fosil gading gajah purba, tanduk rusa raksasa, dan alat-alat batu yang digunakan manusia purba. Koleksi ini memberikan gambaran lengkap tentang kehidupan prasejarah di kawasan Sangiran.

Penelitian di Sangiran dimulai oleh Dr. Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang paleoantropolog asal Jerman, pada tahun 1930-an. Sangiran kemudian berkembang menjadi salah satu situs kunci dalam kajian evolusi manusia, terutama setelah penemuan fosil-fosil Homo erectus, salah satu spesies manusia purba yang diperkirakan hidup antara 1,5 juta hingga 500.000 tahun yang lalu. 

Karena nilai historisnya yang tinggi, pada tahun 1996, UNESCO menetapkan Sangiran sebagai Situs Warisan Budaya Dunia. Penetapan ini menjadikan Sangiran salah satu dari sedikit situs di dunia yang diakui atas perannya dalam mengungkap sejarah evolusi manusia. 

Sebagai salah satu Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO, Museum Manusia Purba Sangiran menarik perhatian para ilmuwan, peneliti, dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Museum ini tak hanya menyajikan peninggalan purbakala yang berharga, tetapi juga menghubungkan pengunjung dengan masa lalu yang jauh, memberikan pandangan tentang kehidupan manusia purba dan evolusi di kawasan Asia


klaverstory
klaverstory Hi, I am Dian

Posting Komentar untuk " Menyambangi Museum Manusia Purba Sangiran Sragen"